Sabtu, 16 Februari 2013

Produksi Televisi


Studio Rehearsal
Suatu produksi acara televisi di studio merupakan produksi yang sangat kompleks, banyak melibatkan kru produksi, equiment, serta prosedur yang harus dilewati. Agar suatu produksi bisa berjalan dengan lancar, maka rehearsal/gladiresikmerupakan kunci utama.
Dan rehearsal merupakan salah satu step serta prosdur produksi itu sendiri.Tulisan di bawah akan mengajak anda, bagaimana rehearsal terutama untuk produksi acara televisi di studio.
Rehearsal adalah tahap awal ketika proses pra produksi selesai. Rehearsal dilakukan oleh tim produksi secara menyeluruh. Dengan rehearsal kemungkinan kesalahan ketika shooting berlangsung bisa diminimalisair bahkan diharapkan tidak ada sedikit kesalahanpun nantinya. Hal yang perlu diperhatikan dalam rehearsal adalah :
  • Timing
  • Briefing Performers
  • Props
  • Shot Arrangement
  • Audio & Lighting
  • Unrehearsed/Rehearsed Studio Production
Timing
Produksi Televisi akan menyangkut timing/waktu, estimasi waktu harus bisa diprediksi seakurat mungkin. Panduan waktu adalah rundown yang sudah dibuat pada saat pre-production. Dalam format live, pengaturan waktu harus benar-benar diperhitungkan minute by minute serta scond by scond.
Briefing Performers
Salah satu elemen bagus tidaknya suatu acara televisi adalah bagaimana pengisi acara bisa secara total melakukan adegan serta dialog sesuai naskah. Agar hal demikian bisa tercapai diperlukan briefing pada seluruh pemain/pengisi acara. Briefing dilakukan sedetail mungkin. Untuk beberapa contoh kasus bahkan briefing tidak hanya pada masalah konten saja,karena terkadang maslah teknis juga perlu diketahui oleh para pemain.
Props
Property sebagai bagian dari tata artistik harus disiapkan pada saat rehearsal. Namun untuk keperluan ini bisa saja menggunakan dummy.
Shot Arrangement
Pengaturan shot sudah bisa dilakukan pada saat rehearsal, selalu mengecek area shot sesuai dengan yang telah direncanakan. Dengan pengaturan shot ini juga bisa melihat apakah penataan artistik sudah sesuai dengan yang diharapkan. Juga akan berkaitan dengan penataan lighting.
Audio & Lighting
Sebagai bagian dari produksi audio visual, audio dan lighting harus menjadi perhatian yang baik. Selalu mengecek apakah audio sudah berjalan dengan benar, karena paling tidak ada dua masalah audio yang harus diperhatikan. Pertama,audio yang ada di area studio tersebut (misalnya acara musik). Kedua, audio yang akan dipakai sebagai output acara.
Prosedur Rehearsal
Dalam berbagai tipe acara televisi hampir memiliki hal yang sama ketika melakukan rehearsal. Tidak ada aturan mengenai berapa kali kegiatan ini dilakukan, untuk acara yang besar kadang rehearsal dilakukan secara parsial. Pada intinya rehearsal dilkakukan untuk membantu agar pada proses pengambilan gambar nantinya bisa berjalan lancar. Rehearsal terakhir dilakukan secara run trough, sesuai dengan rundown yang telah dibuat. Ada tiga jenis prosedur rehearsal yang dilakukan oleh penagarah acara :
  • Camera Blocking
  • Floor Blocking
Blocking kamera ditentukan oleh Program Director. Photo by Reni Umbara
Camera Blocking
Di sini director/pengarah acara melakukan kontrol dari sebuah control room. Di dalam control room sudah tersedia monitor dari seluruh kamera serta monitor preview dan program, dengan demikian pengarah acara bisa mengontrol penuh bagaimana kamera-kamera tersebut ditempatkan. Dalam hal ini pengarah acara hanya akan “turun” ke lapangan /studio jika ada hal yang dirasa sangat penting untuk diskusi langsung dengan crew.
Floor Blocking
Kebalikkannya dengan metode Camera Blocking, pada metode ini pengarah acara mengontrol melalui monitor yang ada di studio. Dengan demikian dia bisa mengatur langsung para pemain dan pengarah acara ke control room pada saat taping.
Floor Director memberikan briefing pada peserta gameshow tv. Photo by Reni Umbara
Masalah dalam Rehearsal
Ketika melakukan rehearsal akan ditemui banyak permasalahan, justru dengan demikian kesalahan tersebut bisa diperbaiki sedini mungkin. Permasalahan itu anatara lain :
Shot
Jika tidak mendapatkan shot yang detail, maka caranya dengan menggeser subjek atau menggeser posisi kamera atau dengan melakukan zoom in. Begitu juga kalau ada set yang kurang pas posisinya, set tersebut bisa digeser agar bisa dishoot dengan komposisi yang baik.
Pemain
Jika pemain keluar dari posisi dalam framming maka hal yang bisa dilakukan adalah dengan memberi ”marking” pada lantai. Dan memberi arahan agar pengisi acara/pemain agar tidak keluar dari marking yang sudah dibuat.Pemain terkadang salah arah kamera, hal ini bisa diatasi dengan meminta floor manager untuk memberi cue agar pemain menghadap pada kamera yang diinginkan. Jika banyak terjadi kesalahan pada dialog, gunakan cue card, prompter, dan alat bantu lainnya. Jika terjadi kesalahan lain ? Ya tentu saja dilakukan retake. Tapi hal ini hanya berlaku pada metode taping, tidak untuk acara langsung.
Desain Set
Desain serta property harus diperhatikan dengan seksama. Kadang property tertentu tidak terlalu jelas atau bahkan memmantulkan cahaya yang berlebihan. Untuk mengatasi hal ini dengan mengatur tata cahaya, memcarai sudut pengambilan lain, mengecat kembali properti tersebut, atau dengan menyemprot properti tersebut dengan dulling spray. Masalah lain dalam property adalah warna serta tone yang kurang bagus, hal ini juga bisa diatasi dengan penataan lighting atau dengan memodifikasi background.
Komunikasi Saat Produksi Multicamera
Oleh Diki Umbara
Communication is the process of conveying information from a sender to a receiver with the use of a medium in which the communicated information is understood by both sender and receiver. It is a process that allows organisms to exchange information by several methods. Communication is defined as a process by which we assign and convey meaning in an attempt to create shared understanding.
Banyak teori tentang definisi komunikasi, paling tidak ada 126 definisi, begitu menurut Frank E.X. DanceUpssss…tapi jangan khawatir kawan, saya tidak akan membahas tentang komunikasi dari tataran teoritikal. Saya hanya ingin mengatakan bahwa komunikasi itu sangatlah penting. Seberapa penting? tidak harus saya jelaskan karena definisi komunikasi di atas sudah sangat jelas. Mari kita lihat fungsi komunikasi ini pada tataran aplikatif yakni komunikasi saat produksi acara televisi, secara spesifik lagi komunikasi pada produksi televisi multikamera.
Komunikasi yang baik diperlukan di semua tahapan produksi, yakni pre- productionproduction, dan post production. Di saat pre production, komunikasi sudah terjalin anatara penulis naskah dengan produser serta dengan director. Tiga elemen penting ini sering disebut dengan triangle system. Dalam sebuah produksi multicamera, komunikasi sangat intens terjadi ketika suatu produksi berjalan. Program Director selaku komandan dalam satu produksi harus mampu mengkomunikasikan semua gagasan dengan baik pada semua level kru produksi.
Untuk memudahkan komunikasi tersebut sudah dimudahkan dengan “bahasa” kesepakatan yang sudah baku di dunia broadcasting manapun, walaupun kenyataanya kadang sedikit ada perbedaan pemakaian istilah. Namun yang paling penting adalah harus ada kesepakatan yang bisa dimengerti penuh oleh semua kru produksi. Selain kesamaan bahasa, hal menujang lainnya adalah alat komunikasi. Banyak alat komunikasi yang bisa digunakan untuk menunjang agar komunikasi bisa berjalan baik. Diantara alat dan media itu :
  • Talkback
  • Clearcomm
  • Telepromter
  • Headset
  • Cue Card
  • Camera Card
  • Command Hand
  • Producer’s Message
Talkback & Clearcomm
Ini sebetulnya mirip dengan walkie talkie, yakni sebuah alat komunikasi yang didesain khusus untuk keperluan shooting. Talkback & Clearcomm terdiri atas microphone serta headset, dimana cameraman bisa berkomunikasi denganProgram Director/PDPada kamera studio, ada panel khusus yang bisa disambungkan dengan alat ini. PD bisa mengarahkan setiap cameraman dengan bantuan alat ini.
Teleprompter
Teleprompter sebetulnya ”bukan” alat komunikasi dan tidak di desain untuk keperluan itu. Teleprompter merupakan satu set alat untuk membantu anchor atau pembawa acara membaca naskah. Teleprompter di “tempelkan” pada lensa kamera, sehingga ketika anchor membaca pandangan mata masih ke arah kamera. Nah,untuk beberapa hal telepromter ini bisa juga digunakan director atau producer untuk memberikan “isyarat” tertentu pada pembawa acara tadi.
Headset
Ini merupakan alat paling umum yang dipakai oleh pengisi acara agar bisa menerima informasi dari PD tentang apa saja yang harus dia lakukan. PD atau produser memberikan arahan secara langsung pada pengisi acara yg umumnya adalah seorang anchor untuk melakukan keinginan PD tadi.
Cue Card
Konvensional dan sudah dari sejak dulu digunakan, tapi masih digunakan hingga sekarang. Cue Card adalah secarik kertas yang berisi info atau point-point penting sebagai guidance yang harus dilakukan atau dibawakan pembawa acara. Acara dengan konsep live, sering menggunakan cue card sebagai bantuan.
Camera Card
Jika Cue Card dipeuntukan bagi pengisi acara, maka Camera Card bermanfaat bagi cameraman. Dalam Camera Card terdapat info tentang komposisi, pergerakkan camera, yang dijadikan panduan kameraman dalam pengambilan gambar.
Command’s Hand
Ini yang paling sering digunakan. Komunikasi non verbal, hanya menggunakan tangan sebagai simbol yang sudah disepakati secara umum. Command’s handdilakukan oleh floor director/FD atau floor manager/FM. Komunikasi ini sebetulnya tetap bersumber dari PD yang disampaikan pada FD, karena ketidakmungkinan perintah PD secara langsung pada pengisi acara.
Producer’s Message
Pada acara quiz atau gameshow alat ini biasanya digunakan. Producer’s message menggunakan monitor komputer sebagau bantuan. Producer atau PD menuliskan pesan-pesan tertentu yg ingin disampaikan pada pembawa acara dengan mengetikkan pesan. Pesan tersebut bisa dibaca oleh pengisi acara di monitor komputer yang dekat dengan dia. Kuis Who Want’s To Be A Millionaire dan Deal Or No Deal menggunakan fasilitas ini untuk komunikasi antara pembawa acara dengan produser/PD.
Alat-alat di atas, hanyalah tool atau alat bantu yang tidak bermakna apa-apa ketika para kru tidak memahami apa yang harus dia lakukan. Komunikasi yang baik ketika produksi, sekali lagi, harus terjalin ketika produksi belum dimulai. Latihan…atau rehearsal itu kunci utama. Dengan rehearsal kesalahan serta mis komunikasi bisa dihindari sedini mungkin. Apalagi untuk keperluan acara siaran langsung. Tidak ada perbaikkan dalam siaran langsung.Di sini peran program director sangat penting, PD di MCR harus bisa menyampaikan pesan pada FD di studio, FD harus bisa menyampaikan pesan pada pengisi acara di panggung. Pentingnya rehearsal beberapa kali dibahas oleh Kang Mas Gerald Millerson dalam bukunya Television Production terbitanFocal Press.
Program Director menggunakan Talkback untuk berkomunikasi dengan crew

Tidak ada komentar:

Posting Komentar